Kamis, 15 April 2010

Kerusuhan Koja

Anarki kepada rakyat kembali terjadi di ibukota Jakarta. Sebagai barometer negara jelas situasi ini menjadi perhatian banyak pihak. Penguasa dianggap sewenang-wenang dalam menjalankan kebijakan, tanpa memperhatikan aspek sosial masyarakat.
Penertiban wilayah yang sudah menjadi pekerjaan satpol PP sehari-hari, seharusnya tidak perlu menggunakan kekerasan kepada rakyat. Masyarakat pasti bisa diajak bicara secara baik-baik untuk menemukan solusi. Dengan duduk bersama, kita semestinya mendapatkan hak masing-masing pihak.
Di era marketing 2.0 jelas upaya-upaya menutup-nutupi kejadian tidak akan berhasil. Tayangan 'live' bisa diperoleh dari berbagai sumber. Pemerintah justru harusnya cepat merespon keingintahuan masyarakat dengan bijaksana. Mendudukan masalah dengan sejelas-jelasnya pasti akan mendapat simpati yang luas dari masyarakat. Kerusuhan Koja, pelajaran penting pemda DKI di bidang komunikasi sosial masyarakat.