Selasa, 15 Oktober 2013

Hari Raya Idul Adha 2013...

Ditengah pernyataan Akbar Tanjung yang merasa aneh dengan penundaan Rapimnas Partai Golkar, partai besar yang dipimpin Ical, seperti biasa Anas mantan ketum Partai Demokrat mengambil posisi dengan statementnya. Selalu memperhitungkan momentum kali ini ia (Anas) menggunakan Idul Adha sebagai 'alas' untuk pelan tapi pasti membuka 'lembar2' selanjutnya. Sapi, kambing ataupun domba yang sebenarnya mungkin tidak keberatan untuk dikorbankan, dibawa2 olehnya sekedar untuk menghangatkan suasana. 

...Manusia dan kemanusiaan itu tidak boleh dimain-mainkan, dan manusia itu tidak boleh dikurbankan...

Pernyataannya di atas otomatis menggiring opini masyarakat atas kasus 'kudeta' dirinya dari kursi ketum Partai Demokrat belum lama ini. Belum lagi perasaan dikorbankan pula oleh rekannya dalam kasus Hambalang yang menjadikan dia tersangka.

Walau perlu pembuktian lebih lanjut, tetapi masyarakat sebenarnya menyakini sebagai kader HMI berkualitas, Anas sebenarnya sedang dipersiapkan untuk peranan yang lebih tinggi apabila perjalanan karirnya di politik berjalan mulus. Bisa jadi ia dipersiapkan minimal untuk RI-2 pada 2014.
Yang jadi persoalan apakah dengan membuat dirinya sebagai pihak yang dikorbankan Anas akan mendapat simpati yang berlimpah seperti bosnya (SBY) pada 2004.

Waktu telah berubah
Waktu terus berjalan 
Waktu mengajarkan banyak hal
Waktu pula yang akan menentukan...

Selamat Hari Raya Idul Adha...